Analisis Terhadap Partai Politik Gerindra (Gerakan Indonesia Raya)

Berdasarkan data yang dilansir KPU melalui Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, tercatat 34 partai politik yang berpeluang mengikuti pemilu 2014. Jumlah ini memang masih terdapat kemungkinan akan berkurang seiring dengan proses verifikasi yang dilakukan oleh KPU RI. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Sejalan dengan hal itu, peta persaingan politik menuju RI 1 dan RI 2 dalam perkembangan hari-hari terakhir ini juga menunjukkan sinyalemen yang cukup baik dalam hal pencapaian berdemokrasi. Let. Jend (Purn) Prabowo Subianto adalah salah satu nama yang dimunculkan seiriing dengan semakin dekatnya Pilpres 2014 tersebut. 

Munculnya beberapa nama (Let. Jend (Purn) Prabowo Subianto, Jend (Purn) Wiranto, Hatta Radjasa, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Surya Paloh, Megawati Soekarno Putri, hingga Dahlan Iskan, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto yang telah masuk ke Partai NasDem serta Gita Wirjawan) sebagai opsi calon kompetitor dalam persaingan menuju RI 1 dan RI 2 .

Jika dipahamkan secara objektif, pada praktiknya akan membuka seluas-luasnya terhadap kesempatan/peluang bagi beragamnya aspirasi masyarakat  yang difasilitasi oleh calon pemimpin menurut kualifikasinya subjektifnya masing-masing.

Tentunya sejalan dengan itu pula, para pemimpin akan semakin pasiv untuk menampung sebanyak mungkin permasalahan kontekstual yang dialami masayarakat.

Pada bagian ini pola komunilkasi top-down dan bottom-up akan bersinergi dengan baik. Namun di sisi lain, persaingan politik menuju pemimpin nomor satu se-Indonesia ini dikhawatirkan menimbulkan ekses negatif bagi masyarakat, khususnya sebagai dampak tingginya aktivitas pencitraan yang dilakukan oleh para calon kompetitor menuju RI 1 tersebut. Hal ini memang dapat dipahamkan sebagai bagian dari komunikasi politik yang dilakukan oleh para calon.

Pakar politik kemudian menyebutkan bahwa terdapat setidaknya empat unsur terkait komunikasi politik tersebut, yakni komunikator, komunikan, pesan, dan media. Unsur komunikator, menurut Dan Nimmo dapat dijelaskan sebagai pihak yang memprakarsai (yang bertindak sebagai) penyampai pesan kepeda pihak lain. Atau mencerminkan pihak yang memulai dan mengarahkan suatu tindakan komunikasi. (politisi, komunikator profesional dan aktivis).

Kemudian unsur komunikan merupakan pihak yang menjadi tujuan disampaikannya sesuatu pesan, penerima atau receiver atau audience. Unsur pesan merupakan bagian dari ”apa yang dikatakan” oleh komunikator politik. ”Apa yang dikatakan” dalam formula  Harold Laswell intinya adalah pembicaraan (simbol, kekuasaan, pengaruh, wewenang, konflik). Unsur media, merupakan sesuatu pihak atau unsur yang menjadi fasilitator yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik.

Dari nama-nama yang muncul sebagai calon kompetitor dalam Pilpres 2014 yang menarik untuk dicermati adalah Let. Jend (Purn) Prabowo Subianto. Prabowo Subianto sebagai ketua umum maju sebagai capres, bersama Muchdi PR sebagai cawapresnya diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Gerindra merupakan  Perpaduan antara nama dan lambang yang tepat, sebab keduanya menggambarkan semangat kemandirian, keberanian dan kemakmuran rakyat.

Kepala burung garuda yang menghadap ke kanan, melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak. Sisik di leher berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, dan bingkai gambar segi lima yang seluruhnya mengandung arti hari kemerdekaan, 17-8-1945. Dalam perjalanannya kemudian, terbukti, Gerindra mendapatkan tempat di hati masyarakat, meski berusia muda. Ketika iklan kampanye gencar dilakukan, burung garuda dan suaranya ikut memberi latar belakang sehingga para penonton merasa tergugah dengan iklan tersebut.

1.    Komunikator partai politik Gerindra (Prabowo subianto)

Dalam hal ini, aktivitas politik yang dilakukan Prabowo Subianto akan coba didekati dari sudut pandang unsur-unsur komunikasi politik seperti yang telah disinggung sebelumnya. Hal ini dimaksudkan, untuk memotret sejauh apa komunikasi politik yang dilakukan oleh Prabowo Subianto dalam mempersiapkan jalannya menuju Pilpres 2014.
Kita melihat dari unsur komunikator politik, Dan Nimmo menyebutkan bahwa terdapat 3 jenis komunikator politik yaitu :

1.    Politikus, yaitu orang yang terjun dalam dunia politik, baik calon maupun yang memegang jabatan di eksekutif, legislatif dan yudikatif (pols)

2.    Profesional, yaitu orang yang menginterpretasikan kejadian politik seperti wartawan, atau PR (humas). Kelompok ini dikenal dengan sebutan “profs”

3.    Aktivis, yaitu orang yang mempunyai kepedulian dengan masalah politik dalam istilah lain voluntary (sukarelawan) yang kemudian disebut “vols”.

Rasanya tidak terlalu berlebihan apabila disebutkan bahwa ketiga komponen komunikator politik tersebut telah diperhatikan dengan baik oleh Prabowo Subianto. Konkritnya, pemilihan posisi sebagai opisisi dalam pemerintahan, memberikan ruang yang cukup besar bagi para politikus Partai Gerindra untuk mendapatkan perhatian dan simpati masyarakat, tidak terkecuali Prabowo Subianto.

Contohnya adalah ketika politisi Gerindra di DPR dengan terang menyebutkan bahwa kunjungan kerja ke luar negeri yang seyogianya bisa dilakukan dengan pemanfaatan kecanggihan teknologi, sebaiknya ditinjau pelaksanaan dan penggunaan anggarannya. Dalam hal ini politisi Gerindra di DPR memilih untuk tidak ikut dalam beberapa kesempatan kunjungan kerja ke luar negeri yang dinilai tidak terlalu urgen.

Berikut petikan tanggapan Edi Prabowo selaku Sekjen Partai Gerindra terkait hal ini : “Lebih baik anggaran yang besar yang tadinya dialokasikan untuk kunjungan kerja dialokasikan untuk kepentingan rakyat yang lebih konkret.  Penolakan Fraksi Gerindra terhadap kunker ini bukan untuk politik pencitraan, melainkan kami memang konsisten untuk memprioritaskan kepentingan rakyat dan bangsa ini”.

Hal ini yang perlahan menumbuhkan simpati masyarakat kepada Prabowo Subianto pada khususnya dan Partai Gerindra pada umumnya.

2.    Komunikan Politik

Komunikan merupakan pihak yang menjadi tujuan disampaikannya sesuatu pesan, penerima atau receiver atau audience. Didalam hal ini yang menjadi pihak komunikan merupakan masyarakat ataupun khallayak yang mempunyai hak suara untuk memilih.

3.    Persuasi politik:

Agar partainya dapat terpilih sebagai capres dalam pemilu 2014 maka prabowo subianto serta partainya mengajak masyarakat agar memberikan dukungan serta kepercayaan terhadap partainya,  dengan cara-cara:

•    Periklanan
Prabowo serta partainya membuat berbagai iklan diantaranya iklan tentang:

1.    Dirgahayu Indonesia
2.    Tahun pantai gerindra mengabdi kepada bangsa, bergerak dan berjuang bersma mensejahterakan rakyat
3.    Koitmen prabowo subianto dan partai gerindra kepada buruh Indonesia
4.    Komitmen prabowo subianto dan partai gerindra kepada pendidikan Indonesia
5.    Pesan dari prabowo subianto dan partai gerindra selamat tahun baru 1 januari
6.    Pesan dari prabowo subianto dan partai gerindra selamat tahun baru 1 hijriah
7.    Selamat hari raya idul adha 1432 Hijriah
8.    Mengenang jas dan pengorbanan pahlawan bangsa, 10 november 2011
9.    Pesan dari prabowo subianto dan partai gerindra selamat hari ibu 22 desember
10.    Pesan dari prabowo subianto dan partai gerindra selamat haru natal 25 desember
11.    Prabowo subianto dan partai gerindra mengucapkan selamat hari raya imlek
12.    Prabowo dan gerindra mengucapkan selamat memperingati maulid nabi Muhammad Saw
13.    Partai gerindra mengucapkan selmaat hari raya nyepi
14.    Prabowo sugianto dan partai gerindra mengucapkan hari raya kartini
15.    Mencapai kebangkitan nasional dengan ekonomi kerakyatan
16.    Pancasila: pedoman menuju Indonesia raya
17.    Parabowo dan gerindra mengucapkan selamat berbuka puasa
18.    Prabowo dangerindra mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa
19.    Parabowo dan gerindra mengucapkan selamat berbuka puasa
20.    Prabowo dan partai gerindar mengucapkan selamat berbuka puasa
21.    Prabowo dan gerindra selamat berbuka puasa
22.    Prabowo dan gerindra selamat hari raya idul firti 1433 H
23.    Sumpah pemuda- komitmen bersatu untuk Indonesia Raya!
24.    Dirgahayu Indonesia
25.    Selamat Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1434 H.

Pola kampanye yang dilakukan Prabowo Subianto pun sudah diterapkan sejak  pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Sebagai bukti, saat ini Prabowo Subianto aktif sebagai Ketua Umum pada Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dari tahun 2004-sekarang, dan sebagai Ketua Umum pada Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia sejak tahun 2008 hingga sekarang. Pendekatan yang mengusung isu/pesan ekonomi kerakyatan dengan sasaran kelompok pemegang peran pada ekonomi mikro ini cenderung efektif nantinya.

Penyerapan aspirasi dan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pemegang peran ekonomi mikro akan lebih cepat dan tepat. Dapat dilihat pada saat itu, pasangan Jokowi-Ahok yang notabene dicalonkan/didukung juga oleh Partai Gerindra dan Prabowo lebih banyak turun untuk melakukan kampanye pada sasaran yang dimaksud di atas.

Namun demikian, hal ini tentu tidak menjadi suatu kaitan analogi maupun silogisme bahwa dengan suksesnya Jokowi-Ahok sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, maka dengan demikian sukses pula Prabowo untuk menjadi presiden pada pilpres 2014 karena membawa isu/pesan yang sama. Karena kesamaan itu hanya representasi kecil dari model isu kampanye yang akan dibawa Prabowo dalam Pilpres 2014 mendatang.

•    Pengkaderan:
Seiring dengan konstruksi pandangan publik yang positif terhadap Partai Gerindra dan Prabowo Subianto, maka unsur komunikan sebagai unsur berikutnya dalam Komunikasi Politik terintegrasi dengan sendirinya. Sayap-sayap Partai Gerindra seperti:

1.    Gerakan Rakyat Dukung Prabowo (Gardu Prabowo),
2.    Tunas Indonesia Raya (TIDAR),
3.    Perempuan Indonesia Raya (PIRA),
4.    Kristen Indonesia Raya (KIRA),
5.    Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA),
6.    Sentral Gerakan Buruh Indonesia Raya (SEGARA),
7.    Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR),
8.    Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA),
9.    Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA),
10.    Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (GEMA SADHANA).

Barisan Garuda Muda (BGM) dianggap cukup kuat untuk menjalankan urusan penyerapan aspirasi masyarakat sebagai komunikan dalam berbagai program/kegiatan yang dilakukan sejauh ini. Di samping itu pelaksanaan secara konsisten rumah aspirasi yang dilakukan legislator dari Partai Gerindra di DPR memberikan kontribusi signifikan dalam hal memberikan pesan kepada komunikan.

Dengan kata lain, dalam hal ini unsur komunikan ditangani secara sinergis oleh organ-organ politik dari Partai Gerindra. Lanjut pada unsur ‘pesan” yang disampaikan, penempatan isu/pesan yang dibawa oleh Prabowo Subianto cukup berpotensi mendapatkan dukungan dari masyarakat dan tepat sasaran. :

4.    Pesan Politik

Pesan yang dibawa Prabowo Subianto adalah menggalakkan kembali ekonomi kerakyatan. Isu ini di satu sisi juga sangat rentan terhadap kritik, terlebih jika berkaca pada masa pemerintahan orde lama.

Presiden Soekarno dan masa pemerintahan Megawati Seokarno Putri pernah mengusung ekonomi kerakyatan, namun pada periode tersebut terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan dan inflasi sebesar 650% per tahun serta kelaparan yang terjadi disejumlah tempat.

Konsep ekonomi kerakyatan juga sudah pernah coba dilaksanakan dua kali, yaitu pada tahun1993-1998 melalui Bappenas, dan yang kedua tahun 1998 melalui Kementrian Koperasi dan UKM.

Pada dua kesempatan tersebut, konsep ekonomi kerakyatan yang ditawarkan dinilai gagal mensejahterakan rakyat dan bahkan menyebabkan kredit macet. Namun demikian pendekatan ekonomi kesejahteraan yang dilakukan Prabowo Subianto dalam hal ini sepertinya menawarkan tampilan dan praktik yang berbeda, setidaknya titik-titik penting perekonomian yang didekati Prabowo Subianto merupakan kelompok pemegang peran pada ekonomi mikro, seperti pedagang pasar dan petani.

5.    Media Politik:

Kemudian unsur media sebagai salah satu unsur komunikasi politik, Prabowo Subianto dinilai sangat cerdas dalam hal pemanfaatan media. Selain itu Prabowo Subianto dinilai bijak dalam melihat momentum/timing yang tepat untuk penyampaian pesan-pesan kampanyenya, tidak terlalu sporadis, namun konsisten. Jika di analisa terdapat beberapa kelebihan penerapan strategi politik Prabowo Subianto dalam hal ini.

Setidaknya terdapat beberapa akun pada jejaring sosial yang konstan memberikan informasi-informasi aktivitas Prabowo Subianto dalam membangun negeri secara eksternal di luar pemerintahan. Di antara akun jejaring sosial tersebut diantaranya http://prabowosubianto.info/, http://prabowosubianto.web.id/, akun facebook http://www.facebook.com/PrabowoSubianto?fref=ts (sekarang mencapai sekitar satu juta dua ratus ribu penggemar) dan akun twitter @Prabowo08.

Beberapa akun tersebut kerap menyuarakan dan memberikan informasi-informasi politik, aktivitas penyerapan aspirasi masyarakat, dan kegiatan sosial lainnya dalam rangka pembangunan bangsa yang tentunya tidak jarang bernuansa persuasif.

Jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya seperti Surya Paloh dan Aburizal Bakrie yang masing-masing kerap memanfaatkan stasiun televisi yang terafiliasi pada company group-nya untuk melakukan soft campaign dan black campaign, Prabowo Subianto dinilai tidak kalah efektif dalam menggunakan media komunikasi dan informasi yang dimiliki. Pada intinya, unsur media sebagai salah satu unsur utama dalam komunikasi politik juga benar-benar diperhatikan dengan baik oleh Prabowo Subianto.

6.    Opini public

Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Letjen (Purn) Prabowo Subianto dalam survei yang dilakukan Indonesia Network Elections Survey (INES) meningkat dibanding tahun sebelumnya. Prabowo menempati posisi pertama pada kategori sikap dan pilihan publik terhadap tokoh calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2014.

Hasil survei INES menempatkan Prabowo pada posisi pertama dengan perolehan angka 39,8 persen mengungguli nama-nama capres lain. Tahun lalu, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI itu meraih dukungan sebanyak 19,8 persen. Direktur INES, Sudrajat Sacawisastra, mengatakan, tren kenaikan itu antara lain didukung oleh penilaian publik terhadap Partai Gerindra sebagai partai yang dinilai bersih dari kasus korupsi.

"Semua ini mengindikasikan bahwa Prabowo punya kans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden pada Pemilu 2014," kata Sudrajat kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (7/4/2013).
Banyak masyarakat yang memberikan opini terkait penyebab mantan komandan Jendral kopassus pada masa Soeharto itu menduduki posisi teratas sebagai calon presiden paling disukai rakyat.

- Prabowo Subianto memiliki karakter sebabagi pemimpin. Buktinya prabowomemimpin banyak organisasi selepas pensiun sebagai militer.

- Prabowo memiliki partai, Partai Gerindra. Dengan memiliki partai publik menjadi jelas akan arah pencalonannya. Prabowo berbeda dengan para tokoh lain yang tidak memiliki partai seperti Mahfud MD, Anies Baswedan, Dahlan Iskan.

- Prabowo berasal dari suku Jawa. Mau tidak mau, suka tidak suka mayoritas penduduk tinggal di pulau Jawa. Faktor Jawa Prabowo menjadi nilai lebih.

- Prabowo beragama Islam. Meski primordialisme semakin terkikis, namun pada kenyataannya sebagian besar masyarakat masih sangat kental dengan semangat segergitas. Ini dibuktikan dengan beberapa pilgub yang dimenangkan justru oleh kelompok kader pengusung semangat segregitas-primordialis seperti PKS misalnya.

- Prabowo hanya membutuhkan kehormatan sebagai presiden. Prabowo sudah memiliki kekayaan yang didapatkan secara sah bukan karena korupsi seperti yang dilakukan oleh banyak partai.

- Prabowo adalah sosok nasionalis yang mampu menjaga tanah air, pulau dan perairan Indonesia dan akan membela sampai titik darah penghabisan. Prabowo pernah membuktikan dengan berbagai operasi di Papua, Timor Timur. Prabowo akan membebaskan Sipadan-Ligitan dari genggaman Malaysia.

- Prabowo laki-laki. Di Indonesia masyarakat Islam tradisional dan jumud dengan diwakili oleh Ustadz Wahabi selalu mendorong anti calon presiden perempuan. Contoh Megawati ditolak oleh MPR menjadi Presiden meskipun PDIP pemenang Pemilu 1999.

Melihat 7 kekuatan dan kelebihan Prabowo Subianto tersebut sudah selayaknya Prabowo memimpin dalam berbagai polling dan survey. Namun demikian musuh politik Prabowo seperti PKS - yang pada zaman Soeharto kelompok Islam dimarjinalisasikan - menjadikan Prabowo sebagai musuh. Prabowo selalu dituduh oleh kalangan kiri dan kelompok LSM kampung sebagai orang yang terlibat dalam kasus Operasi Mawar yang tidak pernah terbukti.

Semakin besar dan tinggi elektabilitas Prabowo, semakin kencang tolakan dan upaya musuh yang tidak nasionalis menghadang Prabowo. Namun bukti elektabilitas tinggi Prabowo menunjukkan masyarakat sudah paham kampanye kotor terhadap Prabowo. (Minggu, 28 April 2013 | 18:04- KOMPAS).

Kemudian, dengan Prabowo menolak ajakan untuk bergabung didalam Kabinet Indonesia Bersatu II didalam Pemerintahan Presiden SBY. Gerindra berperinsip, akan lebih focus memperjuangkan nasib rakyat kecil, jika Partai Gerindra berada di luar Kabinet Indonesia Bersatu II. Lebih baik Partai Grindra menjadi Partai Oposisi, dari pada menjadi benalu pada rakyat kecil, melakukan korupsi secara berjemaah, mengkuras uang Negara yang notabene adalah uang rakyat.

Prilaku korupsi yang dipertontonkan oleh pejabat negeri ini, dapat melukai perasaan rakyat, dan bermuara kepada penderitaan rakyat. Korupsi adalah musuh bangsa negeri ini yang harus dimusnahkan dari muka bumi ibu pertiwi.

Tidak terhitung bantuan bantuan social yang disalurkan oleh Prabowo melaui Partai Gerindra kepada rakyat kecil didaerah daerah terpencil di bumi persada ini. Seperti bantuan terhadap kesehatan bagi rakyat kecil, dengan menyumbangkan mobil Ambulan kepada Partai Gerindra yang ada didaerah. Mobil Ambulan ini dapat dipergunakan oleh rakyat kecil yang ada di pedesaan secara gratis.

Prabowo dalam kampanyenya lebih merangkul rakyat kecil, apakah itu kuli, buruh kasar, pekerja bangunan, Pekerja rumah tangga, Pedagang Bakulan, Pedagang Asongan, Tukang Becak, Petani, Nelayan dan para Pegawai rendahan dan seluruh pekerja yang tergolong sebagai burul kasar yang ada dinegeri ini.

Dengan itu rakyat menilai bahwa partai Gerindra, adalah satu satunya Partai yang masih bersih dan belum terkontaminasi terhadap prilaku korupsi, Tak satupun nama kader kader Partai Gerindra, baik didaerah maupun di pusat yang tercemar dalam prilaku korupsi, maupun pelanggaran pelanggaran hukum dinegara yang kita cintai ini.

Sikap terpuji yang diperlihatkan oleh para kader kader Partai Gerindra didaerah daerah maupun dipusat, ditengah gonjang ganjingnya keterlibatan partai partai besar dalam melakukan korupsi membuat rasa simpatik rakyat kecil terhadap Partai Gerindra.

7.    Public Relations

Media dan Public Relations (PR) adalah dua lembaga penting dalam kampanye pemilihan umum. Fungsi berita yaitu untuk mengungkap suatu peristiwa atau keadaan yang terbuka dan tanpa rekayasa, sehingga masalah inilah yang harus dikuasai oleh seorang PR tentang para kandidat mereka agar dapat menyusun strategi untuk kampanye, sebab peran seorang PR adalah untuk membantu para kandidat dari partai gerindra berkampanye.

PR dimaksudkan untuk membangun citra positif seorang kandidat dari partai gerindra di benak mayarakat. Tetapi apabila citra diri kandidat negatif, maka harus disiapkan penjelasan yang bisa mengurangi citra negatif.

Program PR untuk memperkenalkan partai Gerindra pada masyarakat ada bermacam-macam, yaitu menentukan target sasaran, seperti siapa yang menjadi sasaran kampanye?, khalayak umum atau kelompok-kelompok tertentu (agama, mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga, dan sebagainya) dan mengelola dana, yaitu pengendalian dan pengawasan pemakaian dana untuk membuat program memperkenalkan partai Gerindra pada masyarakat karena penting untuk menghindari apabila program yang sedang dalam proses terhenti atau diganti karena kekurangan dana, atau perhitungan dana tidak sesuai dengan tujuan akhirnya, sehingga sia-sia dan merugikan kandidat.

Seorang PR yang akan memperkenalkan partai Gerindra pada masyarakat dan harus dapat bekerjasama dengan pers karena mereka merupakan sarana penghubung antara PR dengan masyarakat untuk mengkomunikasikan program-program PR untuk memperkenalkan partai Gerindra yang terbilang baru pada masyarakat.

Salah satu contoh PR yang paling berpengaruh dalam partai gerindra yaitu: Fadli Zon Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ahmad Muzani Wakil Ketua Fraksi Gerindra, M. Asrian Mirza Humas Partai Gerindra , ini terlihat dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (Fadli Zon) memberikan keterangan pers di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2011.

Fraksi Partai Gerindra secara tegas menolak rencana pembangunan gedung baru DPR 36 lantai dengan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun yang diambil dari APBN 2010, APBN 2011, dan APBN 2012. [TEMPO/ Imam Sukamto; IS2011011102]

“Lebih baik anggaran yang besar yang tadinya dialokasikan untuk kunjungan kerja dialokasikan untuk kepentingan rakyat yang lebih konkret.  Penolakan Fraksi Gerindra terhadap kunker ini bukan untuk politik pencitraan, melainkan kami memang konsisten untuk memprioritaskan kepentingan rakyat dan bangsa ini”. Hal ini yang perlahan menumbuhkan simpati masyarakat kepada Prabowo Subianto pada khususnya dan Partai Gerindra pada umumnya.

Referensi:

•    Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan dan Media). Remaja Rosda Karya: Bandung.

•    McNair, Brain. 1995. An Introduction to Political Communication (Second Edition). Routledge : London and New York

•    [TEMPO/ Imam Sukamto; IS2011011102]

•    JAKARTA, KOMPAS.com , Minggu (7/4/2013).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Almarhum KH. Buya Dadun Sanusi Pimpinan Pondok Pesantren Sunanulhuda

Contoh Jurnalistik Sastra (Bersepaian Tanah)

Resensi Film Tanda Tanya