Contoh Artikel (Manfaat Buah Mahkota Dewa Untuk Kesehatan)

Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter. Tanaman ini tumbuh di tanah yang gembur dan subur, batang pohonnya yang kecil, kasar, dan bergetah mempunyai buah yang berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah menjadi  merah menyala saat sudah matang.

Buah yang terkenal dengan nama latin Phaleria Macrocarpa yang banyak tumbuh di hutan papua ini mungkin sebagian besar dari anda belum mengetahui apa dan bagaimana bentuk dari buah mahkota dewa ini. Buah mahkota dewa  merupakan buah pendatang baru di dunia kesehatan. Sebelum menjadi buah mahkota dewa, pada mulanya mahkota dewa merupakan tanaman hias yang buahnya merupakan hiasan.

Tanaman yang berasal dari Papua ini ternyata memberikan kontribusi baru dalam dunia kesehatan. Setelah mengetahui khasiat dari tanaman ini, mungkin anda berniat untuk menanamnya, karena sudah terbukti buah mahkota dewa ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Hampir seluruh bagian dari buah mahkota dewa ini bisa dimanfaatkan,  biji mahkota dewa bisa dimanfaatkan sebagai obat pernyakit kulit dan gatal-gatal.

Sedangkan daging buahnya bisa dimanfaatkan sebagai obat disentrik dan psoriasis. Selain untuk obat-obatan tradisional, manfaat mahkota dewa juga terbukti untuk teknologi medis yang lebih modern. Berdasarkan penelitian manfaat mahkota dewa antara lain bisa menghambat 50% pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh kita. Bahkan penilitian lain juga membuktikan manfaat mahkota dewa lainnya yaitu untuk mengobati alergi, panas, asam urat, dan sebagai senyawa yang memiliki antioksidan alami.

Banyak sekali manfaat dari buah mahkota dewa yang dapat kita ambil, diantaranya : Kandungan alkaloid dalam buah ini bersifat detoksifikasi yang dapat menetralkan racun dalam tubuh. Selain itu, senyawa saponin dalam buah ini mampu menjadi sumber anti bakteri dan antivirus dalam tubuh. Buah ini juga dapat meningkatkan sistem kekebalan (imunitas) pada tubuh dan meningkatkan vitalitas.

Bagi anda yang menderita kolestrol, buah ini sangat cocok untuk anda, karena buah ini mampu mengurangi kadar gula dalam darah.

Manfaat lain dari buah mahkota dewa ini untuk  dapat menghancurkan gumpalan darah dalam tubuh. Kandungan flavonoid dalam buah ini juga mampu melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah. Jika mengonsumsi buah ini secara rutin, maka anda akan mengurangi kadar kolestrol dalam tubuh, selain itu buah ini juga dapat mengurangi penimbunan lemak pada dindingpembuluh darah.

Buah ini juga cocok bagi anda yang menderita ppenyakit jantung koroner, karena dapat meminimalisir resiko terkena serangan jantung. 

Buah ini juga mengandung antiflamasi (antiradang) yang mengandung anti-oksidan yang berperan penting sebagai pertahanan dalam melawan penyakit berbahaya seperti kanker. Buah ini juga dapat mengobati luka eksternal seperti,  pembengkakan atau rasa sakit akibat pendarahan.

Karena buah ini kaya akan polifenol, maka buah ini juga bisa berperan sebagai anti alergi. Ternyata banyak sekali manfaat buah mahkota dewa bagi kesehatan tubuh, oleh karena itu mulailah mengonsumsi buah ini dan bila perlu, anda juga dapat membudidayakannya.

Cara mengonsumsi buah mahkota dewa Untuk mendapatkan manfaat dari buah ini, anda perlu memperhatikan bagaimana cara mengonsumsinya.

Contoh penyajian mahkota dewa untuk  penyakit disentrasi: rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit, setelah dingin, saring clan minum airnya sekaligus. Dan lakukan 2-3 kali dalam sehari. Untuk penyakit psoriasis belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus dengan satu liter air dengan aoi besar.

Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai irnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan pemakaian. Sedangkan untuk penyakit eksim atau gatal-gatal, cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus, tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut, ganti 2-3 kali dalam sehari. 

Cara seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan tubuh anda dengan berbagai kandungan buah mahkota dewa yang masuk ke dalam tubuh anda. Bagi anda penderita kanker, sebaiknya anda tambah porsi konsumsi buah ini sesudah makan. Sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi buah ini. Anda juga tidak boleh mengonsumsi biji buah ini, karena bijinya mengandung racun.
                               


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Almarhum KH. Buya Dadun Sanusi Pimpinan Pondok Pesantren Sunanulhuda

KH. Dadun Sanusi atau lebih akrab di sapa Buya dilahirkan di Cikaroya tanggal 12 Juni 1941 M/20 Dzumadil Awal 1360 H. Merupakan putra dari pasangan Mama KH. Uci Sanusi bin Sarbini dan Hj. Titi Atikah binti H Junaedi, sekaligus sebagai penerus kepemimpinan pondok pesantren Sunanulhuda. Ia mempunyai 2 orang kaka perempuan yang dinikahi oleh almarhum ajengan Ilyas (pimpinan pondok pesantren At-Tafsiriyah Tipar- Sukabumi). Dan almarhum ajengan Suleman serta satu kakak laki-laki (meninggal pada usia 12 Tahun). Sebagai calon penerus dari kepemimpinan pondok pesantren Sunanulhuda dan juga sebagai anak laki-laki satu-satunya, ia tidak sama sekali dimanja tidurnya pun di kobong pesantren, sama seperti santri-santri yang lain. Ia  juga tidak pernah absen mengikuti pengajian setiap ba’da shalat fardu layaknya seorang santri. Setelah pengajian rutin tersebut ia dididik dan dibimbing secara langsung oleh ayahandanya yang bernotabane sebagai pendiri pondok pesantren Sunanuluda. Ia belajar ...
Baca selengkapnya

Contoh Jurnalistik Sastra (Bersepaian Tanah)

Kala sang surya menyiramkan kilau merah saga ke segenap alam raya, saat itulah Wega merasakan betapa eloknya kekuasaan Tuhan yang mengadakan semuanya. Entah mimpi apa yang Wega endapkan hingga ia berfikir, “Sekiranya matahari senantiasa terlambat bangun seperti diriku tentu kiamat semakin terlihat nyata.  Sekiranya tumbuhan terlambat mengolah hasil hembusan nafasku , tentu serasa tercekik aku di ruang terbuka. Sekiranya angin terlambat menyeka wajah dunia, entah bagaimana awan bisa menyemaikan hujan dengan rata”.Megahnya alam raya dengan segala keteraturannya tertuang dengan lembut dalam rekahan hatinya. Peti pikiranya terbuka dan ia merasa ringan untuk menjalani hari ini demi menuntaskan tugas akhirnya. Ia yakin ia pasti tidak lagi terlambat untuk menanggalkan jas almamaternya di semester ini, tentu Wega menyadari jikalau ia ingin hengkang dari kampus mewahnya, keseriusan dibutuhkan dalam segala geraknya. Kegigihan untuk menyelesaikan kata demi kata dalam revisinya, m...
Baca selengkapnya

Resensi Film Tanda Tanya

1. Latar belakang Sutradara Hanung Bramantyo atau Setawan  Hanung Bramantyo lahir di jogjakarta, 1 oktober 1975. Umur 38 tahun, adalah seorang sutradara asal indonesia, beragama islam. Pada tahun 2005 Ia terpilih sebagai sutradara terbaik lewat film arahannya, Brownies, (piala citra- film lebar). Ia juga didominasikan sebagai sutradara terbaik untuk film cerita lepasnya, sayekti dan hanafi. Pada tahun 2007 ia kembali terpilih sebagai sutradara terbaik melalui film Get Married. Bramantyo pernah kuliah di fakultas Ekonomi Universitas islam Indonesia namun ia tidak menyelesaikannya, setelah itu ia pindah mempelajari dunia film di jurusan Film Fakultas Film dan Televisi Insititu Kesenian Jakarta. Adapun fiml film yang pernah ia garap yaitu dianatarnya, perempuan berkalung sorban, Cinta Tapi Beda, Soekarno, Tanda Tanya dll. 2.    Penokohan -  Reza Rahadian berperan sebagai Sholeh atau suami dari Menuk. -  Revalina S Temat berperan sebagai Menuk. -...
Baca selengkapnya