Sekilas Profil & Historis MASJID AGUNG AL-UKHUWWAH KOTA BANDUNG

Kaum muslimin patut bersyukur , karena dengan izin  Allah SWT pada tahun 1998 bertambah lagi sebuah masjid yang cukup refresentatif, berdiri megah, berlokasi di pusat kota, mudah dikujungi hampir dari semua arah.

Masjid “Al-Ukhuwah” (membangun persaudaraan islami)” mulai dipergunakan tahun 1998, tepatnya pada tanggal 19 agustus. Semenjak itu, bermacam kegiatan keagamaan di gelar di masjid itu dan dimakmurkan oleh jama’ah  yang semakin hari semakin melimpah.

Masjid ini berdiri di atas tanah seluas ± 4.000 m², luas bangunan mesjid seluas ± 1.373 m² dari luas keseluruhan ± 4529 m². Masjid ini dapat menampung jama’ah sebanyak ± 3.500 orang.

Nama semula masjid ini adalah “Masjid Raya Balaikota Al-Ukuwaah”, selanjutnya dengan surat Kepala Kantor Departemen Balai Kota Bandung No: KD. 10. 19 / BA. 05/ 2329/ 2007 Tanggal 27 Juli 2007 ditetapkan sebagai masjid agung kota bandung dengan sebutan “ Masjid Agung Al-Ukuwwah Kota Bandung ”.

Al-Ukuwwah dibangun oleh Pemerintah Kota Bandung, dengan dana dari APBD Profinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bandung. Disamping untuk melengkapi sarana ibadah untuk warga kota, juga guna memenuhi kebutuhan internal, khususnya bagi para karyawan yang sebelumnya melaksanakan kegiatan ibadahnya di ruangan bangunan - bangunan kantor yang terletak di bangunan induk JL.Wastukencana No. 2 Jl. Aceh no. 36 Bandung.

Menurut Ketua DKM dari Masjid Al-Ukuwwah Maman Suparman, Sebelum dibangun Masjid Al – Ukuwwah, sholat dzuhur atau sholat ashar dilaksanakan diruangan mushola - mushola ruangan. Sedangkan sholat jum’at dilaksanakan berpindah – pindah dari ruangan satu ke ruangan lain.

Sebenarnya, kegiatan – kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para karyawan sudah dimulai sejak tahun 1971. Sholat jum’at yang pertama misalnya mengambil tempat diruang – tunggu Kas Daerah, tempat publik membayar pajak dan retribusi.

Setelah dibangun Ruang Serbaguna, di lantai tiga sholat jum’at dilaksanakan di situ, walaupun kadang harus masih berpindah, tatkala Ruang Serbaguna diperbaiki. Dengan berdirinya Masjid Al-Ukuwwah di Jl. Wastukencana no. 27, bukan hanya para karyawan Pemerintah Kota yang dengan nyaman dapat memanfaatkan tempat ibadah ini, namun masyarakat luas warga Kota Bandung menyambut kehadiran msesjid ini dengan penuh antusias.

Terbukti dengan terus melimpahnya jama’ah, bik pada ibadah sholat jum’at, sholat maktubah (sholat wajib 5 waktu) maupun pada pengajian/ ceramah yang di gelar secara rutin dan insidental. Program – program yang disiapkan semakin padat dan semakin beragam.

Adapun yang menbedakan masjid ini dengan masjid lainnya, yaitu terlihat dari bangunan yang berbentuk segitiga menyerupai bangunan gedung sate. Keunikan lain dari mesjid ini pun terlihat dari lantai yang semuanya menggunakan bahan kayu.

Seiring dengan berjalannya waktu, para jama’ah pun semakin hari semakin meningkat. khususnya pada hari jum’at, banyak para jama’ah yang datang untuk melaksanakan sholat jum’at berjama’ah.  Mesjid itu pun diramaikan oleh para pedagang kaki lima yang sengaja datang untuk menjajakan dagangannya di depan masjid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Almarhum KH. Buya Dadun Sanusi Pimpinan Pondok Pesantren Sunanulhuda

Contoh Jurnalistik Sastra (Bersepaian Tanah)

Resensi Film Tanda Tanya